Teks ini merupakan pengantar kuratorial dalam Andalas Film Exhibition – Denyut Baru yang dipresentasikan di Universitas Andalas, Kota Padang pada tanggal 21 November 2017 dan Universitas Dharma Andalas pada 28 November 2017. Festival ini diselenggarakan oleh Relair, pada tangal 18 November – 3 Desember 2017.
Continue reading Bahasa Keberpihakan
Author: Albert Rahman Putra
Pak Badut
Pak Badut adalah salah seorang musisi yang cukup dikenal oleh banyak anak-anak di Solok. Sejak tahun 2008, ia sudah berkeliling menyanyikan lagu ciptaannya untuk menghibur anak-anak di Solok. Sebagian besar anak-anak juga hampir hafal lagu-lagu yang ia ciptakan itu. Lagu-lagu itu pun mengandung pendidikan untuk anak-anak itu sendiri, semisal, agar tidak bangun siang, rajin makan, mendengarkan nasehat orang tua, dan sebagainya. Continue reading Pak Badut
Equality
Pengantar kuratorial pameran EQUALITY – Minang Young Artist Project 2017
…hanya sayang dalam fase perubahan jiwa ini, mereka terlalu disilaukan oleh kemenangan mengejar keuntungan materi sebanyak‐banyaknya, sehingga banyak menjelma jadi manusia materialistis
yang tak “sedia berbagi” dengan kaum,itu suatu sifat luhur dari nenek moyangnya, sedapat mungkin dalam penjelmaan baru ini dihindarkan.
– Oesman Effendi (1976)-
Kuratorial Open Lab: LAPUAK LAPUAK DIKAJANGI
Kehadiran media dan teknologi terkini sering kali diwaspadai sebagai musuh utama kebudayaan asli atau kebudayaan lokal. Hal ini sejalan dengan konstruksi yang dibangun media arus utama, yang menampilkan kebudayaan asing sebagai sesuatu yang unggul, serta meningkatnya kesadaran kita sebagai warga dunia. Sementara itu, beberapa generasi kini – yang tidak sadar akan posisi kebudayaan lokal, dan yang abai akan cara kerja media – dikawatirkan beralih meninggalkan. Continue reading Kuratorial Open Lab: LAPUAK LAPUAK DIKAJANGI
Mangipeh Padi
Vlog Kampuang – Mangipeh padi, adalah salah satu proses pengolahan dari padi menjadi beras. Pada proses mangipeh, dengan alat khusus, membantu petani memisahkan padi ampo (hampa/kosong), daun-daun, dan lainnya setelah padi dilambuik (dipukul/dipisahkan dari batangnya). Suatu sore Albert dan Koto, menyimak aktivitas ini di Munggu Tanah, Salayo, dan tertarik mendokumentasikan visual dan bunyi yang dihasilkannya. Continue reading Mangipeh Padi
Riang Kesah Daun Karambia
Vlog Kampuang – Suatu hari di Munggu Tanah, Salayo, Albert dan Henri Koto bertemu dua orang ibu tengah mengambil daun kering yang jatuh di sekitaran pohon-pohon kelapa (karambia). Daun-daun kering ini dikumpulkan sebagai bahan bakar, atau umpan api utama untuk tungku masak. Ibu-ibu tersebut menyebut ini sebagai alternatif, karena lebih hemat memakai kompor gas ataupun minyak tanah, obrolan pun berlanjut pada curhan hati orang tua terhadap anak-anaknya untuk mendapat pekerjaan yang layak. Menarik menyimak bagaimana ibu-ibu ini membicarakan persoalannya sebagai cerminan situasi sosial, politik, dan ekonomi setempat. Continue reading Riang Kesah Daun Karambia
Pengantar Lokakarya “Lapuak-lapuak Dikajangi”
Pelestarian Kesenian Tradisi Melalui Platform Multimedia
Kehadiran media dan segala perkembangan teknologinya, — tidak lupa segala kontroversinya – hampir tidak dapat kita tolak. Media dan teknologi hadir dengan cita-cita mulia: membebaskan manusia dari pekerjaan yang berat. Seiring dengan itu, media berkembang dengan segala kepentingan, baik itu untuk memenuhi keinginan pemilik modal besar, kekuasaan, maupun untuk tujuan awalnya yang mulia tadi. Tidak sedikit dari kita masyarakat dunia yang berhasil diatur untuk menjadi konsumen semata dan seterusnya merubah pola-pola kehidupan kita. Continue reading Pengantar Lokakarya “Lapuak-lapuak Dikajangi”
Silang Kuliner
Masyarakat Minangkabau ataupun masyarakat timur pada umumnya, yang akrab dengan pertanian, juga terkenal memiliki beragam kuliner. Hal ini tentu berkaitan juga dengan ketersedian aneka bahan yang disediakan alam dan proses medalami sifat-sifatnya. Dengan eksperimentasi dapur, evaluasi lidah, kini ia menjadi tradisi dan milik bersama. Selain itu, tidak dipungkiri pula terbukanya akses karena hubungan dagang masa lalu, kita mendapat kesempatan untuk mengadopsi teknik maupun racikan dari berbagai kebudayaan asing, seperti dari etnis China, India, Bugis, dan lainnya. Seperti lapek bugih, salah satu makanan yang diadopsi dari negeri bugis, atau konon dulu diperkenalkan oleh pelaut-pelaut dari Makasar, yang kini sudah disesuaikan dengan lidah lokal. Continue reading Silang Kuliner
Merekam Teknologi Pertanian
Jauh sebelum Eropa datang ke Sumatera, negeri ini telah terlibat sebagai produsen dalam perdagangan hasil pertanian dunia. Hal ini tentu didukung dengan keadaan alamnya yang subur. Saya membayangkan, adaptasi dan usaha memeras otak untuk bertahan hidup, memicu munculnya kesadaran untuk memahami sifat dan manfaat yang disediakan alam di sekitar kita. Semakin hari semakin baik, dan menjadi ahli. Juli 1818, Sir Thomas Stamford Raffles, menjadi orang Eropa pertama yang menginjakan kakinya di pusat negeri Minangkabau, dan menyaksikan langsung kehidupan pertanian yang didistribusikan keberbagai belahan dunia itu. Dari Padang, ia menaiki pebukitan yang membatasinya dengan Solok, dari Solok menyeberangi Singkarak dan ke Tanah Datar (baca juga: Jalan Panjang Hingga Tuan Merebut Wilayah, 2017). Dalam catatannya, Raffles menyampaikan kekagumannya akan keindahan alam dan cara-cara pertanian yang sangat maju. Kemudian meyakinkan raja Inggris penting untuk menguasai negeri ini dan tidak menyerahkannya pada Belanda. Continue reading Merekam Teknologi Pertanian
Bararak di Buluah Kasok
Vlog Kampuang – Bararak di Buluah Kasok
Bararak atau arak-arakan adalah salah satu tradisi di Minangkabau untuk merayakan dan memperkenalkan sebuah peristiwa yang dianggap penting untuk diketahui oleh masyarakat suatu kampung. Video berikut adalah tradisi bararak di Nagari Buluh Kasok, Sijunjung, Sumatera Barat, dalam rangka memperkenalkan pengantin baru. Setiap nagari memiliki ciri khas dan inovasi masing-masing dalam pelaksanaan arak-arakan. Salah satu yang menarik dari bararak di Buluh Kasok adalah pemusik arakan yang lebih ramai dan tambahan alat musik mini organ (dibaca: orgen) yang terhubung pada soundsystem dengan pengeras suara toa, yang ikut diarak dengan gerobak.
Vlog by @albertrahmanp
Sijunjung, 27 Juni 2017
________________
Vlog Kampuang: Program produksi karya audiovisual dengan pendekatan video diary yang dilakukan oleh Gubuak Kopi dan warga pengguna telepon pintar untuk merekam persoalan-persoalan atau narasi-narasi lokal yang ada di Solok secara khusus, dan Sumatera Barat, secara umum. Karya-karya audiovisual yang terkumpul didistribusikan secara online melalui kanal YouTube Gubuak Kopi.