Muara Lembang

I – Pak Mali

Di sebuah sisi danau seekor bangau terbang tanpa koloninya. Sepertinya dia tengah tersesat. Danau diselimuti kabut, seberang tak tampak. Tapi seskali hembusan angin menyibak, orang-orang diseberang sepertinya baru saja panen dan membakar tumpukan jerami mereka. Di dekat saya, sorang wanita terlihat anggun dengan sapu lidinya yang seakan tengah mendayung tanpa sampan. Dia dia tidak sedang berandai-andai mendayung sampan, apa lagi memparodikan cerita nenek sihir yang terbang dengan sapu lidinya. Perempuan ini tengah menyapu sampah yang melayang-layang di perukaan danau Singkarak. Continue reading Muara Lembang

Melayang dan Mengendap Di Muara Berbuih

Lelaki tua itu biasa saya sapa Pak Gaek (Pak Tua). Suatu hari ia meletakkan kopi di hadapan saya. Saya sering mampir di kedai kopi kecilnya setiap kali dalam perjalanan malam Solok ke Padangpanjang. Seperti biasa, ia tidak banyak bicara. Ia senang duduk di kursi malasnya yang berdekatan dengan meja tempat ia biasa membuat kopi. Di meja yang padat itu, tersusun beberapa mi instan, tabung kopi, gelas, kaleng susu dan sebuah radio tuanya. Kalau sudah lewat pukul sembilan malam, biasanya radio tua itu melagukan tembang-tembang Pop Minang. Kemudian ia bersandar menikmatinya sambil memegang senter dan telepon genggam. Ia sering kali terlihat menahan kantuk menikmati lagu-lagu itu, maka saya putuskan untuk mengganggunya.
Continue reading Melayang dan Mengendap Di Muara Berbuih

Kampung Dobi

Berikut adalah sebuah foto esai #GBKPictStory yang disusun oleh Albert Rahman Putra dan Khairul Hatta  yang bertemakan melihat dari dekat kehidupan dan tata Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, melalui karya fotografi dan narasi fiksi dalam topik Sore Di Kampung Dobi.

Processed with VSCOcam with f2 preset

Apa yang menarik dari kampung Dobi selain bangunan yang rapat, bunga-bunga cantik, atau rumah-rumah klasik?

Continue reading Kampung Dobi

Respon Pedagang Kuliner Malam Pasar Raya Padangpanjang

#Poster Respon pedagang kuliner malam Pasar Raya Padangpanjang,  atas instruksi pemko setempat dua malam sebelumnya untuk memindahkan lokasi pedagang kuliner malam ke daerah depan Polsek  Lapangan Kantin. Uniang (padagang kuliner malam Pasar Raya Padangpanjang): “Kami menolak karena daerah tersebut sangat sepi, gelap, dan tidak strategis. Intinya pemindahan lokasi dianggap sama sekali tidak menguntungkan pedagang. (20/02/2015)

RESPON PADAGANG KULINER MALAM PASAR RAYA PADANGPANJANG (FOTO: @albertrahmanp)
RESPON PADAGANG KULINER MALAM PASAR RAYA PADANGPANJANG (FOTO: @albertrahmanp)
RESPON PADAGANG KULINER MALAM PASAR RAYA PADANGPANJANG (FOTO: @albertrahmanp)
RESPON PADAGANG KULINER MALAM PASAR RAYA PADANGPANJANG (FOTO: @albertrahmanp)
RESPON PADAGANG KULINER MALAM PASAR RAYA PADANGPANJANG (FOTO: @albertrahmnp)
RESPON PADAGANG KULINER MALAM PASAR RAYA PADANGPANJANG (FOTO: @albertrahmanp)

 

Tahun Baru Oplosan

Di malam pergantian tahun 2013/2014 lalu sebenarnya saya ingin melewatinya di Singkarak, biasany ada banyak hal yang menarik di sana. Tapi sayang sekali, sejak sore hingga magrib, terlihat cukup sepi, hanya kedai-keai dadakan saja yang banyak, sepi pengunjung. Entah kenapa, hingga pukul delapan malam masih saja sepi, akhirnya saya memutuskan untuk pulang. Saya menemui rekan saya Rivo, lalu mengarahkan kendaraan ke daerah Talang, Solok, ada undangan dari teman-teman seperkumpulan untuk merayakan pergantian tahun bersama-sama. Di perjalanan kami berhenti sejenak menyaksikan keramaian dari pinggiran jalan, dekat pasar mingguan Talang. Di sana, dalam sebuah gedung terbuka terlihat lampu dan hiasan yang mengundang. Di sebuah pohon di depan gedung itu tertulis, “Ayo ikuti lomba goyang cesar dan oplosan, menyambut tahun baru 2014”. Continue reading Tahun Baru Oplosan

VideoGubuakkopi – Mendulang Emas

Batang Jujuhan dulunya terkenal karena menyimpan banyak butiran emas. Pada masa itu hampir setiap warga berprofesi sebaga pendulang emas. Namun seiring berjalannya waktu emas semakin berkurang, banyak warga yang beralih menjadi petani karet dan sawit, tapi ada juga beberapa warga yang masih berupaya menemukan emas di batang Jujuhan ini dengan cara tradisional.

Continue reading VideoGubuakkopi – Mendulang Emas

VideoGubuakKopi – Surau Latiah

Surau Latiah hari ini adalah salah satu situs cagar budaya yang ada di Kampai Tabu Karambia (KTK), Kota solok, Sumatera Barat. Keberadaan Surau Latiah diidentikan sebagai bukti keberadaan Syehk Siahlan, Salah seorang Syeh yang mengembangkan tarekat Naqsyabandiah di Ranah Solok. Selain sebagai tempat ibadah, menuntut ilmu, dan pelatihan rohani, Surau Latiah “dahulunya” juga digunakan sebagai tempat Ibadah Suluk. Suluk adalah usaha tertinggi bagi umat muslim, terutama di Minangkabau untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan memperdalam ilmu tasauf. Tempat seperti ini sangat terbatas, karena tidak banyak buya-buya yang bisa membimbing orang-orang yang ingin melakukan ibadah suluk. Para peserta suluk di Surau Latiah dulunya tidak hanya diisi oleh orang-orang dari Solok, tapi juga dari Pariaman, Padangpanjang, Payakumbuh, Sawahlunto, dll.

Continue reading VideoGubuakKopi – Surau Latiah