Untuk Yang Tak Ternilai

Perayaan ‘Tujuh Belasan’ di komplek perumahan Batu Kubung, Solok

Tujuh Belasan (perayaan hari kemerdekaan Indonesia) 2014 ini, saya senang bisa kembali melihat keakraban dan kecerian warga di komplek saya. Kebetulan tahun ini saya mendapat kesempatan untuk menjadi ketua pemuda di tempat tinggal saya, di komplek Perumahan Batu Kubung, Solok. Sebenarnya sudah ada beberapa kegiatan yang sudah kita kerjakan, seperti lomba futsal, goro, pesantren kilat, dll. Tapi kali ini saya sangat senang bisa kembali menyaksikan permainan di perayaan tujuh belasan.  Continue reading Untuk Yang Tak Ternilai

Jemuran Foto

Jemuran foto adalah presentasi publik dari kegiatan fotografi #GBKPictstory. Sejak tahun 2012, Komunitas Gubuak Kopi bersama para pegiat fotografi berupaya mengembangkan model-model pendokumentasian peristiwa di sekitar. Hal ini ditujukan untuk memberikan alternatif dari perkembangan fotografi sebagai medium dalam mengarsipkan narasi di sekitar. Beberapa karya fotografi pada umumnya telah dipublikasi dalam bentuk foto esai di blog Gubuak Kopi. Kali karya-karya itu kita presentasikan kepada publik secara langsung dalam format jemuran foto.

Pada 04 Agustus 2014 lalu, Komunitas Gubuak Kopi telah menggelar kegiatan “Jemuran Foto” di GOR Batu Tupang, Kabupaten Solok. Kegiatan ini memamerkan arsip-arsip fotografi Komunitas Gubuak Kopi bersama partisipan. Continue reading Jemuran Foto

Katalog Jemuran Foto

Presentasi Publik “Jemuran Foto” adalah hasil dari proyek pendokumentasian dan pengarsipan Komunitas Gubuak Kopi bersama para partisipan dalam menawarkan model-model pengarsipan alternatif untuk publik Solok. Project ini dinamai #GBKPicstory. Beberapa hasil karya partisipan sebelumnya pernah dipajang di blog Gubuak Kopi (www.gubuakopi.wordpress.com). Continue reading Katalog Jemuran Foto

Jemuran Foto

Presentasi Publik “Jemuran Foto” adalah hasil dari proyek pendokumentasian dan pengarsipan Komunitas Gubuak Kopi bersama para partisipan dalam menawarkan model-model pengarsipan alternatif untuk publik Solok. Project ini dinamai #GBKPicstory. Beberapa hasil karya partisipan sebelumnya pernah dipajang di blog Gubuak Kopi (www.gubuakopi.wordpress.com).

Silahkan simak hasil karya partisipan di “Jemuran Foto”

Senin, 04 Agustus 2014

13.00 Wib – selesai

di GOR Batu Tupang, Kab. Solok.


http://gubuakkopi.id/2014/08/03/katalog-jemuran-foto/

 

Orkes Pacu Jawi

Beberapa bulan lalu dalam sebuah alek Nagari pacu jawi di Tanah Datar kenagarian Parambahan perhatian saya teralihkan pada sebuah kesenian yang dimainkan dalam acara itu. Orang-orang menyebut kesenian itu dengan oguang jana. Kesenian ini dulunya biasa hadir di acara keadatan atau acara kerakyatan di Nagari Parambahan termasuk di alek pacu jawi. Pacu jawi ajang pacu sapi yang telah ada kurang lebih 500 tahun yang lalu. Secara tradisi pacu jawi dilaksanakan secara bergiliran dalam empat kecamatan, yaitu kecamatan lima kaum, kecamatan pariangan, kecamatan rambatan dan kecamatan sungai tarab. Pacu jawi ini dilaksanakan di lahan persawahan yang telah habis dipanen. Sawah yang telah dipanen itu kemudian dipilih sesuai dengan ketentuan yang telah ada dari dahulunya. Ketentuan itu seperti, sawah kaum (tidak milik pribadi), kondisi air dan tanah yang harus cocok untuk arena pacu. . Bagi masyarakat setempat, aktivitas ini adalah manifestasi rasa syukur mereka atas hasil panen. Continue reading Orkes Pacu Jawi

Nyanyian Si Hijau

#GBKPictStory – Nyanyian Si Hijau adalah karangan fotografi yang disusun oleh Wendi Nanda Pratama, kemudian mencantumkan narasi puitisnya untuk bisa kita apresiasi secara terbuka di halaman #GBKPictStory ini. Foto-foto yang menjadi elemen kesatuan karya ini adalah gambar yang dimabilnya pada aksi demonstrasi yang terjadi di salah satu perguruan tinggi seni di Padangpanjang Maret 2014 lalu.


Mereka menyebut hijau sebagai harapan. Lalu hiduplah si Hijau, dan semua terus berjalan, maju, dan menjadi besar. Tapi diantara mereka, si Hijau ‘kalah’. Ada kekuatan lain yang lebih garang, di tangannya Si Hijau menjadi gersang. Si Hijau berang, lalu ia berlari, ia berteriak, kemudian bernyanyi dan menari. Mereka masih menyebut hijau sebagai harapan, lalu si Hijau memohon. Mereka menantikan si Hijau membawa sebuah harapan, warna yang baru.

Continue reading Nyanyian Si Hijau

Lembah Musik Dunia

Bbf8mLkCAAAHbFt.jpg large

CATATAN DARI PAYAKUMBUH WORLD MUSIK FESTIVAL

Oleh : Afrion Putra Trias 

         Payakumbuh adalah kota yang berada di hamparan kaki Gunung Sago, 30 kilometer dari Bukittinggi, yang menjadi tuan rumah festival world music kelas dunia. Festival yang diberi tajuk “Payakumbuh World Music Festival”. Festival ini diselenggarakan tepatnya di Lembah Ngalau pada tanggal (5-7/12/2013) yang di hadiri oleh masyarakat Payakumbuah dan masyarakat luar kota lainnya. Masyarakat sangat antusias terhadap acara tersebut dan peserta dari  World Musik Festival yang dari beberapa negara, acara ini juga di hadiri beberapa pakar musik tanah air. Diantaranya, DR Rizaldi Siagian, Sari Majid, Bambang Sutejo dan Hari Lento, serta juga di hadiri oleh mahasiswa-mahasiswi dari beberapa universitas yaitu dari UNP(Universitas Negeri Padang) jurusan SENDRATASIK(SENi DRAma TAri dan muSIK) dan juga di hadiri oleh mahasiswa ISI (Institute Seni Indonesia) Padangpanjang. Continue reading Lembah Musik Dunia

Aku Kita Dan Kota : Cerita Deski

Cerita Deski :

Deski saat pelatihan bersama adik-adik peserta
Deski saat pelatihan bersama adik-adik peserta

Manusia yang sadar adalah manusia yang sadar kebersiahan

Oleh: Deski Wiri Yendra

Nama saya deski, selain beraktivitas kuliah di Universitas andalas, saya juga aktif di Komunitas Gubuak kopi, solok. Alhamdullah acara yang  diadakan oleh komunitas gubuak kopi solok (GBK) “ aku, kita, dan kota  ”pada minggu 22 april 2012 kemarin berjalan dengan baik (walau dalam prosesnya panitia menemukan berbagai kendala). Kegitan tersebut bertujuan membuat masyakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan kota. Bentuk kegiatannya seperti marathon bersih, talkshow bersama dinas kebersihan dan tata lingkungan hidup, diskusi dan pemutaran film. Continue reading Aku Kita Dan Kota : Cerita Deski

Mimpi Untuk Tanah Lahir

Impian Rahmi untuk tanah lahirnya, Desa Subarang Danau, Alahan Panjang, Kabupaten Solok –  Sumatera Barat

Oleh: Rahmia Novaliza

    Aku tak  pernah bosan dengan kesejukan ini,dengan hijau yang masih segar dengan panas yang kadang kala terasa terik. Disni juga aku bisa memanjakan pandangan mata, dimana tak kutemui ditempat kerjaku, yang berkutat diruangan dan dilayar komputer. Kesejukan yang selalu kurindu. Continue reading Mimpi Untuk Tanah Lahir