Sinema di Pojok Kampung Kita

Dalam rangka merayakan Hari Film Nasional 2017, Komunitas Gubuak Kopi bersama Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Kementrian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia, serta melibatkan Organisasi Pemuda Kelurahan Kampung Jawa Solok, menggelar perayaan dalam bentuk penayangan khusus, dengan tajuk “Sinema di Pojok Kampung Kita” tema ini dipilih spesifik oleh Komunitas Gubuak Kopi, mengajak para penikmat dan pegiat filem ikut menyoroti situasi perkembangan sinema di perkampungan sekalipun, perkampungan yang tidak bisa pula pungkiri sebagai bagian dari wajah nasional.

Dalam kesempatan ini, Komunitas Gubuak Kopi bersama panitia hari film nasional Pusbang Film Kemendikbud RI, telah menyiapkan beberapa filem yang menarik untuk umpan pembacaan, apa itu filem dan sinema nasional. Continue reading Sinema di Pojok Kampung Kita

Workshop Komik: Penciptaan Karakter Lokal

Kamis, 16 maret 2017 lalu, telah dibukan kegiatan Workshop Komik: Pencipataan Karakter Lokal Hotel Grand Zuri, Padang. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, dalam rangka meningkatkan kemampuan pelaku ekonomi kreatif Sumatera Barat dalam hal menciptakan karakter komik. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari terhitung tanggal 16-18 Maret 2017. Workshop ini diikuti 50 orang perwakilan yang berasal dari kelompok/komunitas dan mahasiswa dari setiap daerah di Sumatera Barat, yang aktif dalam bidang komik dan desain di Sumatera Barat. Setidaknya para peserta diseleksi, setidaknya dianggap memiliki kemampuan dasar menggambar yang baik dan  memiliki pemahaman dasar estetika visual yang baik. Continue reading Workshop Komik: Penciptaan Karakter Lokal

Rapat Koordinasi Komunitas Film Indonesia

Berkaitan dengan peringatan Hari Film Nasional 2017, Pusat Pengembangan (Pusbang) Film, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, menggelar Focus Grup Discussion (FGD) dan rapat koordinasi komunitas film Indonesia di Hotel Akmani, Menteng, Jakarta Pusat pada tanggal 16-18 Maret 2017. Kegiatan ini mengundang 30 perwakilan kelompok/komunitas/organisasi yang aktif berkontribusi dalam perkembangan film di Indonesia. 30 Kelompok ini terdiri dari 3 panel FGD yakni, forum produksi; forum eksibisi dan festival, serta forum apresiasi dan kajian. Dalam hal ini, Albert Rahman Putra mewakili Komunitas Gubuak Kopi, ikut mengisi bagian forum apresiasi dan kajian filem. Dalam forum ini, diksusi difokuskan pada pembacaan tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap budaya sinema di berbagai daerah, serta strategi-strategi yang dilakukan oleh tiap-tiap kelompok untuk mengembangkan pengetahuan sinema sesuai dengan situasi kebudayaan lokal. Kegiatan ini di antaranya juga ditujukan untuk menemukan rekomendasi kebijakan yang berkaitan dalam pengembangan pengetahuan sinema dan perfilman di Indonesia. Continue reading Rapat Koordinasi Komunitas Film Indonesia

Presentasi Publik & Open Studio “Di Rantau Awak Se”

Sabtu, 11 Maret 2017, telah berlangsung pameran “Di Rantau Awak Se” di Galeri Gubuak Kopi, di Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. Pameran ini disajikan dalam bentuk presentasi publik dan open studio. Menampilkan (proses) berkarya partisipan dalam membingkai narasi-narasi yang ada di Kota Solok. Proyek seni ini direalisasikan atas kolaborasi Komunitas Gubuak Kopi bersama Forum Lenteng, Jakarta melalui program pemberdayaan media berbasis komunitas akumassa. Dalam proyek ini terlibat 8 orang partisipan yang terdiri dari Albert Rahman Putra, Delva Rahman, Maria Silalahi, Muhammad Risky, Raenaldy Andrean, Tiara Sasmita, Volta Ahmad Jonneva, dan Zekalver Muharam, serta tiga orang fasilitator, Manshur Zikri, Muhammad Fauzan Chaniago, dan Soemantri Gelar. Continue reading Presentasi Publik & Open Studio “Di Rantau Awak Se”

Video Performance Bersama Oliver Husain

Pada Senin, 13 Maret 2017 lalu, Komunitas Gubuak Kopi menggelar workshop Video Performance bersama Oliver Husain, seorang pembuat filem, seniman video, dan performer asal Kanada, yang fokus pada gagasan-gagasan sinematik dalam karyanya. Workshop ini, dimulai pukul 11.00 WIB, di Galeri Gubuak Kopi dan diikuti oleh 11 orang partisipan. Para partisipan sebelumnya diajak untuk menonton dan berdiskusi dari beberapa karya Oliver Husain sebagai rujukan gagasan berkaryanya. Kemudian, Oliver dan para partisipan berdiskusi untuk menentukan praktek video performance yang akan dilakukan sore itu. Oliver dan para partisipan akhirnya memutuskan untuk memproduksi karya video-performance.

Sebelumnya, Oliver menekankan, bahwa dalam produksi ini, hasil video tidak menjadi soal utama, melainkan yang penting untuk disorot dalam kegiatan ini adalah bagaimana proses ini berjalan. Para partisipan diajak untuk berdiri melingkar, menghadap ke pusat lingkaran, kemudian merekam ke arah sentral lingkaran menggunakan kamera ponsel masing-masing peserta. Para peserta dipandu oleh Delva Rahman, menggerakan kamera, seperti mengangkat, menggeser ke samping, bawah, dan maju ke depan, dengan sorotan kamera tetap tertuju pada sentral lingkaran. Kegiatan performatif ini kurang lebih satu menit dilakukan di beberapa tempat, seperti di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kota Solok, Taman Bidadari Kota Solok, Cafe Van Geluk Pandan, dan Taman Syech Kukut Kota Solok.


Workshop Video Performance Bersama Oliver Husain

Pada kesempatan kali ini, Oliver Husain, pembuat filem, seniman video, dan peformance asal Kanada, akan berbagi bersama kita mengenai praktik yang pernah ia lakukan. Sekaligus pada kesempatan ini akan diajak untuk memproduksi karya video performance bersama-sama, dengan memanfaatkan teknologi telepon genggam dan lainnya.

Senin, 13 Maret 2017

10.00 WIB & 15.00 WIB

di GALERI GUBUAKKOPI

(Jalan Yos Sudarso, no 427, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok)


Oliver Husain adalah pembuat filem, seniman video dan performance asal Kanada, yang fokus pada gagasan-gagasan sinematik.

Silahkan hadir.

Di Rantau Awak Se

Komunitas Gubuak Kopi menyelenggarakan acara bertajuk “Di Rantau Awak Se: Presentasi Publik dan Open Studio” lokakarya literasi media. Kegiatan ini mengajak para partisipan untuk memahami lebih dalam sejarah perkembangan media dan kemungkinan eksplorasi mediumnya dalam membingkai persoalan-persoalan lokal. Selama berproses, para partisipan juga melakukan produksi karya berupa video, gambar, audio, dan teks. Karya-karya tersebut mengedepankan perspektif partisipan sendiri sebagai warga dalam menanggapi fenomena sosial yang ada di sekeliling, Solok. Dalam proses membingkai tersebut para partispan dituntut aktif melakukan interaksi dengan orang-orang di sekitarnya. Mendalami narasi-narasi kecil dan peristiwa massa sesuai dengan konteks sejarah dan perkembangan terkini. Dalam kegiatan presentasi ini, kita mengangkat tema “Rantau”, ditarik dari bingkaian para partisipan dalam melihat pola tradisi merantau yang ada di Solok, baik itu yang dilakukan oleh para perantau Solok, maupun orang merantau ke Solok.

Sabtu, 11 Maret 2017
15.00 – 23.00 WIB
Di Gallery Gubuakkopi
Jalan Yos Sudarso, No. 427, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok, Sumatera Barat. 27323.

Kegiatan direalisasikan oleh Komunitas Gubuak Kopi dan Forum Lenteng lewat Program AKUMASSA.

Partisipan Lokakarya
Albert Rahman Putra, Delva Rahman, Maria Christina Silalahi, Muhamma Risky, Raenaldy Andrean, Tiara Sasmita, Volta Ahmad Jonneva, Zekalver Muharam.

Fasilitator
Manshur Zikri, Otty Widasari, Soemantri Gelar, dan Muhamad Fauzan Chaniago


AKUMASSA adalah sebuah program pemberdayaan media yang digagas oleh Forum Lenteng sejak tahun 2008, berkolaborasi dengan komunitas-komunitas lokal di beberapa daerah di Indonesia untuk melaksanakan lokakarya dan memproduksi beragam bentuk media komunikasi (tulisan, gambar/foto, audio, dan video).

Forum Lenteng merupakan organisasi nirlaba egaliter sebagai sarana pengembangan studi sosial dan budaya yang didirikan oleh mahasiswa komunikasi, pekerja seni, periset dan pengamat kebudayaan pada tahun 2003. Forum ini didirikan sebagai usaha pengembangan pengetahuan media dan seni para anggotanya, dengan cara; produksi, pendokumentasian, riset dan distribusi terbuka. Pengembangan pengetahuan ini menjadi pijakan bagi komunitas untuk membicarakan persoalan sosial masyarakat melalui seni dan media. Setelah duabelas tahun berdiri, forum ini telah berkembang dalam berbagai program atas dukungan kerjasama dengan berbagai lembaga dan komunitas di Indonesia dan internasional.

BABALIAK KA PUSTAKA NAGARI

Dokumentasi Proyek Seni Babaliak Ka Pustaka Nagari

Babaliak ka Pustaka Nagari adalah salah satu implementasi program Komunitas Gubuak Kopi dalam memperkuat masyarakat sipil melalui gotong royong serta mengaktivasi ruang publik sebagai ruang berbagi pengetahuan dan ruang berkreativitas warga. Kegiatan ini diinisiasi oleh Komunitas Gubuak Kopi bersama pemuda Kelurahan Kampung Jawa, Solok. Dalam kegiatan ini Komunitas Gubuak Kopi bersama pemuda, mendorong remaja untuk mengembangkan gotong royong melalui kegiatan kreatif dan kesenian, mengaktivasi perpustakaan milik kelurahan dengan rangkaian kegiatan seperti pelatihan mural, pelatihan kesenian tradisi, membaca sastra, membaca puisi, dan workshop daur ulang, sejak 28 Desember 2016 – 21 Januari 2017.

Continue reading BABALIAK KA PUSTAKA NAGARI

Pencuri Sepeda

Pencuri Sepeda (Bicycle Thief/Ladri di biciclette) adalah salah satu filem karya Vittorio De Sica yang sering disebut sebagai salah satu filem terbaik sepanjang masa. Pencuri Sepeda dirilis 1948/1949 di Italia. Berlatar situasi politik pasca-perang yang menyebabkan munculnya berbagai krisis  di Italia. Filem ini juga menjadi salah satu karya yang sering kali dibaca sebagai salah satu capaian terbaik dari gerakan neorealisme di Italia pasca-perang dunia.Dalam filem Pencuri Sepeda ini, kita akan melihat semangat optimisme dari para pegiat filem Italia yang bangkit dari keterpurukan pasca-perang. Mengkritisi sikap-sikap pesimis, agama, dan kebudayaan lama, serta kekacauan infrastuktur dan kemiskinan sebagai dampak dari perang.

_______

Pencuri Sepeda (Bicycle Thief, 1949)

Director: Vittorio De Sica

93 menit, Italia, subteks Bahasa Indonesia.

 

Minggu, 05 Februari 2017

20.00 Wib

Gallery Gubuakkopi

(Jln. Yos Sudarso, no 427, Kampuang Jao, Kota Solok)

Continue reading Pencuri Sepeda

NONTON KRITIK ALA SI TUKANG KIBUL

Pada penayangan Sinema Pojok kali ini, Komunitas Gubuak Kopi mengajak warga untuk bernostalgia menonton salah satu karya filem Nawi Ismail yang berjudul Benyamin Tukang Ngibul. Filem komedi ini dirilis pada masa orde baru, tahun 1975, masa-masa ketika kritik selalu dibungkam. Dalam penayangan kali ini kita menganggap Nawi Ismail juga merupakan salah satu nama yang menarik untuk dibaca dalam perkembangan sinema di Indonesia, di luar nama-nama agung seperti Usmar Ismail, Teguh Karya, Sjumandjaja, Djajakusuma, dan lainnya.

Nawi Ismail, sejak 1950-1980-an telah menyutradarai puluhan filem dan mengangkat aktor-aktor seperti Dicky Zulkarnaen dan Benyamin Sueb menjadi populer lewat filem “Si Pitung” dan filem lainnya yang bertajuk drama, komedi, dan laga. Nawi, sebelumnya jugamembuat beberap filem yang terinpirasi dari cerita-cerita populer dari barat seperti, Koboi dan Djanggo. Film-filem tersebut diantaranya juga memuat persoalan-persoalan yang dekat dengan indonesia kala itu, seperti masalah urbanisasi, penggusuran, KKN, dan lainnya. Ditangan Nawi, baik itu heroik-heroik ala barat, persoalan politik direzim diktator, dan lainnya menjadi menarik untuk diingat dan ditertawakan. Continue reading NONTON KRITIK ALA SI TUKANG KIBUL