Dalam ragka merespon persoalan lingkungan dan praktek kreatif dalam melihat persoalan lingkugan.
Komunitas Gubuak Kopi mempersembahka:
Kultur Daur Subur.
1 Agustus 2016.
di Taman Belajar Gubuakkopi
Dalam ragka merespon persoalan lingkungan dan praktek kreatif dalam melihat persoalan lingkugan.
Komunitas Gubuak Kopi mempersembahka:
Kultur Daur Subur.
1 Agustus 2016.
di Taman Belajar Gubuakkopi
Melihat hasil dari kegiatan Bubart yang diselenggarakan Komunitas Gubuak Kopi dan Kelompok KKN dari UNAND di bulan sebelumnya (Juni), banyak sekali adik-adik seusia Sekolah Dasar yang tertarik dengan kegiatan menggambar. Untuk itu, MR Layo alias Muhammad Risky, mengundang adik-adik ini untuk mengenal beberapa metode menggambar yang bisa mereka kerjakan untuk melatih kemampuan mereka.
Melalui KelasWarga edisi Juli, MR Layo melatih adik-adik ini untuk menggambar objek yang mereka lihat, dalam hal ini bukan apa yang mereka imajinasikan, melainkan hal yang benar-benar mereka lihat saat itu, meliputi sudut mereka melihat objek, pantulan cahaya, dan seterusnya. Kegiatan itu dinamai Risky dengan “Menggambar Bentuk”
https://www.instagram.com/p/BHUrhyxA2Mu/
https://www.instagram.com/p/BHUrasrg9lg/
Muhammad Risky atau juga dikenal dengan MR Layo, adalalah salah seorang pegiat seni rupa Komunitas Gubuak Kopi yang masih menempuh studi di Fakultas Bahasa dan Seni, Univ. Negeri Padang (UNP), selain aktif berkarya bersama Gubuak Kopi dan BSG, MR Layo, juga mendalami praktek seni visual di jalanan. Beberapa karyanya selain dalam pameran, seperti mural dan stencil juga tersebar di berbagai sudut kota, di Sumatera Barat.
Mari, Sabtu ini (25/Juni) Ngabuburit sambil nonton di Sinema Pojok.
Akhir pekan ini kita bakal menayangkan dua filem. Pertama, “Kitorang Basudara” karya sutradara Ninndi Raras/30 minutes/2015/Indonesia/Fiction. Bercerita tentang kakak adik dari Papua, yang berusaha memahami Kota Jogja sementara mereka mencari tempat kos.
Filem kedua ada “Potongan”, sebuah perhatian mendalam mengenai penyensoran filem di Indonesia, khususnya penyensoran yang dilakukan oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Disutradarai oleh Chairun Nissa/70menit/Indonesia.
Jangan lewatkan!
Sabtu, 25 Juni 2016
16.00 wib
di Gallery Gubuakkopi,
Jln Yos Sudarso, no 427, Kampung Jawa, Kota Solok. Continue reading SINEMA POJOK: KITORANG BASUDARA & POTONGAN
Pada Sabtu, 18 Juni 2016, lalu Gubuakopi bersama kelompok KKN Unand di Kampuang Jawa menggelar kegiatan melukis dan berpameran bersama dalam tajuk BUBART: Warga menggambar, warga berpameran. Kegiatan ini ditujukan untuk menarik atensi warga, khususnya anak-anak teradap aktvitas menggambar. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman parkir Gubuakkopi. Berikut dokumentasinya:
video
https://www.instagram.com/p/BGyjsqzgEUe/
https://www.instagram.com/p/BGylM7vAEXG/
https://www.instagram.com/p/BGyz6nCgETh/
https://www.instagram.com/p/BGy0DfHAET3/
https://www.instagram.com/p/BGy0GMqAET8/
https://www.instagram.com/p/BGy0I0TgEUC/
https://www.instagram.com/p/BGy0K3EgEUI/
https://www.instagram.com/p/BG4rhLIgEWH/
Mari bergabung, Sabtu ini, 18 Juni 2016. Komunitas Gubuak Kopi dan Kelompok KKN UNAND di Kampung Jawa, Solok, bakal menggelar kegiatan ngabuburit dan berbuka bersama anak-anak di Kelurahan Kampung Jawa. Kegitan diantaranya, menggambar bersama dan berpameran menjelang berbuka.
Terbuka untuk umum, dan menghimbau teman-teman semua untuk ikut berdonasi berupa buku bacaan, buku tulis, alat melukis, dan lain-lain.
Continue reading SINEMA POJOK: ROLLER COASTER & POSTCARD FROM THE ZOO
Sabtu, 04 Juni 2016, Komunitas Gubuak Kopi gelar silaturahmi seniman tradisi Solok dan Solok Selatan. Kegiatan yang diberi tajuk Merawat Tubuh Tradisi ini berlangsung di Gallery Gubuakkopi, di Kampung Jawa, Kota Solok. Kegiatan ini adalah salah satu dari agenda kuliah umum bulanan, “Kelas Warga” yang digagas Komunitas Gubuak Kopi sejak awal 2016 lalu. Kali ini bekerja sama dengan Atok Solok, Komunitas Gubuak Kopi menghubungkan kembali Solok sebagai satu wilayah kebudayaan. Continue reading CATATAN “MERAWAT TUBUH TRADISI”
Mari hadir Sabtu Sore (11/Juni/2016) ini di Bioskop Sinema Pojok.
Minggu ini kita punya dua filem yang bakal tayang:
1. PERCAKAPAN INI, sebuah filem pendek karya Ifa Isfansyah, yang merupakan bagian dari project film pendek kompilasi BELKIBOLANG, diproduksi tahun 2010. Film ini menghadirkan sebuah pembicaraan tentang hubungan, pilihan, dan rasa keibuan. Percakapan tak berawal maupun akhir. Filem menghadirkan Desta sebagai Omen, seorang koki, dan Marsha Timothy, sebagai Nuri, tetangga Omen. Gaya garapannya cukup menarik, Ifa melalui filem ini menghadirkan salah satu kekuatan lain dari estetika filem pendek. Perbedaan emosi yang dihadirkan dari percakapan yang sama menjadi poin utama dari film ini.
Tayang pada 11 Juni 2016, di Bioskop Sinema Pojok (Gallery Gubuakkopi) / 16.00 WIB / Donasi Tiket: Rp. 5.000
2. NAY, filem yang kedua ini adalah filem panjang karya sutradara Djaenar Maesa Ayu, berdurasi sekitar 80 menit, menghadirkan karakter Nay yang dibintangi Sha Ine Febriyanti, sebagai seorang perempuan yang kebingungan mengambil keputusan mengenai janin yang dikandungnya. Film ini di setting ketika Nay dalam sebuah perjalanan mengendarai mobil seorang diri. Di tengah perjalanan tersebut, Nay menghubungi pacaranya Ben, bicara mengenai kandunganya, namun Ben lebih mementingkan Ibunya. Akhirnya Nay berdiskusi dengan teman lainnya melalui telpon selama perjalanan tersebut. Nay harus menghadapi berbagai macam fakta dan ragam sifat manusia yang sebenernya, mulai dari Ben, Ayu, Mami Ben, sampe Pram (laki-laki yang Nay pikir bisa diandalkan) dan masa lalunya yang kelam dari figur Ayah dan Ibu. Semua Nay hadapi melalui obrolan telepon dalam perjalanannya menggunakan mobil. Ya, hampir seluruh adegan filem ini berada di dalam mobil.
Tayang pada Sabtu sore, 11 Juni 2016, pukul 16.15 WIB di Bioskop Sinema Pojok (Gallery Gubuakkopi) / Donasi Tiket: Rp. 5000
Silahkan pesan tiket paling lambat 15 menit sebelum jam 16.00 WIB pada hari tayang.
Donasi Rp. 10.000 untuk dua filem.
info lanjut:
Tiara Sasmita atau via ig @sinemapojok.
www.gubuakkopi.wordpress.com
diselenggarakan oleh Komunitas Gubuak Kopi & Kolektif Film
Trailer filem NAY
Komuntias Gubuak Kopi mengajak kawan-kawan semua hadir di Kelas Warga edisi Juni:
Merawat Tubuh Tradisi
Sabtu, 04 Juni 2016
19.30 Wib
di Gelanggang Gubuakkopi.
(Jln. Yos Sudurso, no 427, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok).
Terdiri rangkaian pertunjukan (Randai, Indang, Tari) dan ngobrol santai berasama seniman tradisi dari Grup Indang – Minang Saiyo Sampu (Muaralabuh).
Realisasi oleh Komunitas Gubuak Kopi & LSB Atok Solok.
info di media sosial:
ig @gubuakkopi // fb Komunitas Gubuak Kopi / Lembaga Seni Budaya Atok Solok.
Baca pengantar di sini: Pengantar “Merawat Tubuh Tradisi”
Director: Eddie Cahyono | PH: Fourcolours Film
2014/ Black and White/ 88 minutes/ With English Subtitle/ Digital
Jadwal tayang:
Sabtu 28 Mei 2016// 20.00 Wib//
di Bioskop Sinema Pojok Gubuakkopi
(Jalan Yos Sudarso, no 427, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok)
Sinopsis:
Bercerita tentang kehidupan satu hari seorang perempuan bernama Siti, umur 24 tahun. Siti tinggal bersama ibu mertuanya, Darmi, 60 tahun, anaknya, Bagas, 7 tahun dan suaminya, Bagus, 25 tahun. Siti merawat Bagus, yang setahun lalu mengalami kecelakaan saat melaut mencari ikan mengakibatkan sebagian tubuhnya lumpuh. Selain menjual Peyek Jingking di Parangtritis, Siti bekerja sambilan sebagai pemandu karaoke.
Seperti biasa pada pagi hari Siti mengoreng dan menyiapkan dagangannya. Darmi, memberitahu Siti kalo Bagas, tidak mau sekolah karena di sekolah ada hantunya. Siti dibuat pusing oleh ulah Bagas. Siti akhirnya memaksa Bagas sekolah. Karyo, 45 tahun datang dan menagih hutang. Bagus, suami Siti pernah berhutang pada karyo untuk membeli kapal. Karyo memberi waktu Siti tiga hari untuk melunasi.
Pada Siang hari, Siti berjualan Peyek Jingking di Parangtritis bersama Darmi. Siti juga meluangkan waktu bermain bersama Bagas. Sri, 30 tahun teman Siti datang dan mengajak Siti untuk berdemo di kantor polisi. Awalnya Siti tidak mau ikut karena harus mencari uang untuk membayar hutang. Tetapi melihat sikap Bagus yang tidak mau lagi bicara semenjak Siti bekerja sambilan menjadi pemandu karaoke. Siti akhirnya ikut berdemo dipimpin oleh Sarko, ketua Paguyuban Karaoke. Di kantor polisi Siti bertemu dengan Gatot, seorang polisi yang menyukai Siti sejak lama. Bahkan Gatot sudah ingin mengajak Siti menikah. Gatot meminta Sarko untuk membuka tempat karaoke karena ada seorang pengusaha yang ingin bernyanyi. Sarko dengan senang hati memenuhi permintaan Gatot.
Pada Siang hari, Siti berjualan Peyek Jingking di Parangtritis bersama Darmi. Siti juga meluangkan waktu bermain bersama Bagas. Sri, 30 tahun teman Siti datang dan mengajak Siti untuk berdemo di kantor polisi. Awalnya Siti tidak mau ikut karena harus mencari uang untuk membayar hutang. Tetapi melihat sikap Bagus yang tidak mau lagi bicara semenjak Siti bekerja sambilan menjadi pemandu karaoke.
Director’s Bio
Eddie Cahyono was born in Jogjakarta, Indonesia 1977. Graduated from the Television Departmentof Indonesian Institute of Art, Jogjakarta in 2007. He started to make a short film in 1998 and founded Fourcolours Films in 2001.
He direct a number of short film and some of them won numerous awards both at home and abroad as well as widespread critical acclaim such as Best Short Film in Indonesian IndependentFilm-Video Festival, Best Short Film in Bali International Film Festival and get nomination in AkiraKurosawa Short Film Competition 2007.
Pemesanan Tiket via tlpn/WA/Line: 0812 6136 5688 (Tiara)
info update: instagram @sinemapojok / facebook Sinema Pojok
catatan penghargaan: Penghargaan Film SITI (Film Indonesia)