Silaturahmi Musisi Solok

Sabtu, 21 Mei 2016 lalu, di Galeri Gubuakkopi berlangsung forum silaturami musisi Solok. Forum ini bertajuk “Music Jamming”. Kegiatan ini awalnya diinisiasi oleh QD, salah seorang pegiat musik di Solok. Kegiatan yang canangkan QD direspon positif oleh Albert Rahman Putra, ketua Komunitas Gubuak Kopi. Dalam hal ini, Albert melihat memang selama ini aktivitas bermusik di Solok sudah mulai menurun. Pada forum yang disebut sebagai pertemuan awal ini, kita mencoba menampilkan konsep penampilan musik sederhana, sekaligus menjaring persoalan yang ada di kalangan pegiat musik di Solok. Continue reading Silaturahmi Musisi Solok

MUSIC JAMMING

Music Jamming, ruang untuk silaturahmi para pegiat musik Sumatra Barat khususnya Solok. Mendiskusikan dan Menampilkan beragam gaya bermusik dan saling berkolaborasi.

Mari Hadir dan Mari Berpartisipasi.
Panggung juga terbuka untuk siapa saja yang ingin menampilkan karya dan unjuk gigi.

21 Mei 2016

19.30 – 23.30 WIB

Gallery Gubuakkopi

(Jalan Yos Sudarso, no 427, Kelurahan Kampung Jao, Solok)

free.
powered by gudang.garam
& Qd Music

Katalog Moods of May

*Moods of May, adalah sebuah rangkaian pagelaran seni oleh Komunitas Gubuak Kopi dalam memperingati hari buruh nasional. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 05-07 Mei 2016 ini respon atas minimnya pemberitaan mendalam media terkait isu mengenai buruh di Sumatra Barat. Pemberitaan yang menim tersebut membuat publik masih bergantung dan tekatung dalam konstruksi menganai buruh dan peringatan hari buruh; pembangkangan, penolakan, dan penindasan. Kegiatan ini dihantar oleh Komunitas Gubuak Kopi dalam agenda “menolak kontruksi media: menjadikan seni sebagai media” dengan tujuan utama mengajak warga dan seniman profesional memperkenalkan seni sebagai media bagi setiap persoalan dan spirasi disekitar mereka.

Direktur Kegiatan: Muhammad Riski.
Kurator Pameran: Fadlan Fahrozi //

Download Katalog “Moods of May” Gubuakkopi

Downoad Pengantar Ketua Organisasi Gubuakkopi (Albert Rahman Putra)

Download Pengantar Kurator Undangan (Fadlan Farozi)

MERENUNGKAN JEJAK KAPITALISME

Dalam perhelatan “Moods of May”, Komunitas Gubuak Kopi mengundang Fadlan Fahrozi, salah seorang kurator muda Padang, untuk mengkurasi pameran seni rupa yang beraitan dengan isu buruh. Berikut pengantar dari kurator, silahkan dibaca: 

Pengantar Kurator: Pameran “Moods of May”*

MERENUNGKAN JEJAK KAPITALISME**

Oleh: Fadlan Fahrozi***

Asalamualaikum Wr.wb

Semangat budaya!

Penetapan 1 Mei sebagai hari buruh dunia diawali dengan berbagai rentetan aksi perjuangan kelas pekerja di dunia sebagai bentuk pemberontakan terhadap kapitalisme industri yang mewarnai kondisi ekonomi-politik pada awal abad ke-19. Perjuangan kelas pekerja yang pertama dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers yang melakukan mogok kerja untuk menuntut penurunan jam kerja. Aksi perjuangan hak buruh selanjutnya dilakukan di berbagai belahan dunia (yang dipelopori oleh Peter Mc Guire dan Matthew Maguire) dengan gerakan-gerakan terorganisir, yang pada intinya menuntut kenaikan upah dan penurunan jam kerja. Pada tahun 1886, Federation of Organized Trades and Labor Unions menetapkan 1 Mei sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia. Tanggal 1 Mei dipilih karena  terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, yang menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat. Selain untuk memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, peringatan ini juga memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut. Continue reading MERENUNGKAN JEJAK KAPITALISME

Ruang Kecil Sinema Pojok di Moods of May

Ruang Kecil Sinema Pojok, ruang konseptual tempat menonton beberapa daftar putar video/filem dalam pagelaran Moods of May. Ruang ini dikonsep sebagai umpan balik dan gambaran atas tidak tersedianya ruang kebebasan mengakses filem-filem yang dianggap tidak menguntungkan pemerintah/kelompok yang berkuasa.

Ruang ini berdimensi 2x1x2 meter.

executor: sinemapojok // conceptor: albertrahmanp // artistic & decorator team: dika.badik, ananda.prima, muhammad.riski, dhely saputra, sandi, bayu, cako. // typografi “Ruang Kecil”: dika.badik

*Moods of May, adalah sebuah rangkaian pagelaran seni oleh Komunitas Gubuak Kopi dalam memperingati hari buruh nasional. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 05-07 Mei 2016 ini respon atas minimnya pemberitaan mendalam media terkait isu mengenai buruh di Sumatra Barat. Pemberitaan yang menim tersebut membuat publik masih bergantung dan tekatung dalam konstruksi menganai buruh dan peringatan hari buruh; pembangkangan, penolakan, dan penindasan. Kegiatan ini dihantar oleh Komunitas Gubuak Kopi dalam agenda “menolak kontruksi media: menjadikan seni sebagai media” dengan tujuan utama mengajak warga dan seniman profesional memperkenalkan seni sebagai media bagi setiap persoalan dan spirasi disekitar mereka.

Direktur Kegiatan: Muhammad Riski.
Kurator Pameran: Fadlan Fahrozi //

Gubuak Kopi: Apa Kabar Buruh

Komunitas Gubuak Kopi Gelar Pagelaran Seni Memperingati Hari Buruh Dunia

dilansir dari minangsedunia.net – Pada tanggal 05 hingga 07 Mei 2016 mendatang, Kolompok studi seni dan media, Gubuakkopi akan menggelar serangkaian kegiatan seni yang mengajak kita melihat dan mengenal situasi buruh di Sumatra Barat. Kegiatan yang berjudul Moods of May ini akan berlangsung di Gallery dan Taman Belajar Gubuakkopi, di Jalan Yos Sudarso, 427, Kelurahan Kampung Jawa, Solok. Diantaranya penghadirkan, pameran seni rupa, penayangan filem, dan pertunjukan. Continue reading Gubuak Kopi: Apa Kabar Buruh

RESPON PERNYATAAN KELIRU RONI DANIEL DI BAKI-NEWS

berikut adalah komentar yang disampaikan pada halaman berita BAKI-NEWS.com yang mengutip penyataan Roni Daniel:

Halo redaksi,

Kita dari Komunitas Gubuak Kopi, ingin mengkomfirmasi ada opini dan pernyataan yang keliru: Kita dari Komunitas Gubuak Kopi sudah beridiri sejak 2011 atas inisiatif pemuda dan seniman Solok, artinya tidak dibentuk oleh Rumah Kreatif (yang kita saja baru tahu keberadaannya sejak Februari 2016) atau kelompok lainnya. Berkaitan dengan kegiatan di pasar itu, Komunitas Gubuak Kopi sejak September tahun 2015 telah punya program panayangan dan dikusi filem reguler (1x2minggu) yang kami sebut Sinema Pojok, dan kebetulan pada hari itu merupakan hari perayaan Film nasional dan teman-teman “rumah kreatif” meminta kita bergabung untuk ikut mengisi kegiatan “yang awalnya” ada agenda pembukaan pasar, tapi itu tidak berjalan dengan baik, jadi teman-teman sepakat untuk melakukan kegiatan perayaan Hari Film Nasional saja. Dan Soal Albert Rahman Putra, sudah bergiat di bidang perngkajian dan produksi film sejak awal berdirinya Komunitas Gubuak Kopi, tentunya juga bekerjasama dengan berbagai kelompok dan institusi lainnya, seperti Forum Lenteng dll, jadi kalau dikatakan: Albert sudah mendapatkan pembekalan dari “sang instruktur” (?) Fuaddy Rossa itu terlalu berlebihan atau tidak sesuai.

link berita: DPORKP Kota Solok Gelar Layar Tancap di Pasar Semi Modern

ttd,
Komunitas Gubuak Kopi

 

13020073_10206254362225558_1702728817_n12992918_10206254362585567_560864127_n13020394_10206254363225583_924718635_n13022211_10206254363345586_1635520905_n

berikut beberapa berita dan publikasi Kegiatan dan keberadaan Komunitas Gubuak Kopi saat awal terbentuk.


Pernyataan ini juga dirilis, mendengar banyaknya pencatutuan nama Komunitas Gubuak Kopi di proposal-proposal permintaan dana tanpa sepengetahuan Komunitas Gubuak Kopi.

Pernyataan ini juga dirilis sebagai permintaan maaf kepada pendiri Komunitas Gubuak Kopi lainnya yang sudah telanjur mambaca berita kelirur tersebut.

PERKENALAN TEATER DI KAMPUNG JAWA

Sabtu, 16 April 2016, Komunitas Gubuak Kopi kembali menggelar agenda berkesenian di tengah-tengah masyarakat. Kali ini melalui program Kelas Warga yang ke tiga, dalam rangka memberi pendidikan seni dan mendekakan seni dengan masyarakat, Komunitas Gubuak Kopi bekerja sama dengan Pemuda Kampung Jawa Solok, menghadirkan “Teater di Kapung Jawa”. Kegiatan ini menghadirkan dua kelompok seni profesional untuk berbagi ilmu dengan masyarakat Kampung Jawa, Solok.

Kegiatan ini digelar di Gelanggang Gubuakkopi, atau sebelumnya dikenal halaman TK Alquran lama. Kegiatan ini dihadiri oleh warga Kota Solok dan Kampung Jawa Khususnya, dan tidak kalah, di buku tamu terilat hadir pengunjung dari Guguak Solok, Batu Sangkar, Kota Padang, Padangpanjang, dan sebagainya. Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Syahroni selaku Ketua RT. Menurut bapak RT, kegiatan ini adalah gebrakan baru untuk Kampung Jawa sendiri, yang sangat awam dengan istilah yang berkaitan dengan Teater. Continue reading PERKENALAN TEATER DI KAMPUNG JAWA

KELAS WARGA: TEATER DI KAMPUNG JAWA

Dalam rangka mendekatkan seni dengan warga Komunitas Gubuak Kopi bersama Pemuda Kelurahan Kampung Jawa Kota Solok menggelar “Kelas Warga” yang terdiri dari serangkaian kegiatan, diantarnya: Workshop Pengenalan Seni Teater & Pertunjukan (monolog, pembacaan puisi, dan pantomime) dengan menghadirkan kelompok teater KOTAK KOTAK GANAS dari Padangpanjang dan kelompok teater BANGSAT dari Kota Padang.
dilaksanakan pada:
Sabtu, 16 April 2016
15.30 – 17.30 (workshop)
19.30 – 23.00 (pertunjukan)
di Galanggang Gubuakkopi
Jalan Yos Sudarso, no 427, Kelurahan Kampung Jawa
Kota Solok / TK Alquran lama.
*free tiket
info lanjut
instagram; @gubuakkopi | e: gubuakkopi@gmail.com
Didukung oleh LEMBAGA SENI BUDAYA – ATOK SOLOK

Praktek berkesenian di Indonesia hadir dalam beragam dimensi ruang, waktu, dan konteks. Kadang ia membatasi diri dari komunitas di luar mereka, kadang mereka melebur dengan segala elemen di sekitar mereka. Kita sebagai “warga biasa” pernah merasa minder memasuki ruang pameran, atau komplek Taman Budaya, yang seakan kita tidak akan mampu ikut campur di dalamnya, membaca bahasa visual “para seniman besar” yang begitu metaforis dan sebagainya. Beberapa juga kita temukan di perhelatan musik, tari, teater, dan sebagainnya.

Kali ini Pemuda Kampung Jawa, bersama Komunitas Gubuak Kopi, sebagai salah satu kelompok studi yang berfokus pada pengembangan pengetahuan/literasi seni dan media, berupaya mendekatkan seni pada setiap kalangan masyarakat. Melebur batas-batas konvensional yang membuat seni terpisah dari masyarakat atau komunitas lain di sekitarnya. Kini kita sepakat berupaya agar praktek berkesenian yang terbuka untuk setiap lapisan masyarakat, bahkan melibatkan masyarakat itu sendiri. Seni, kita perkenalkan tidak mentok untuk dikonsumsi orang-orang sekolah seni, ataupun kritikus saja, melainkan juga milik warga.

Tema “Teater di Kampung Jawa” kita rumuskan sebagai kegiatan atau langkah awal, dari pengembangan pengetahuan seni secara terbuka untuk warga Kampung Jawa, Kota Solok. Kegiatan ini nantinya akan diiringi dengan beragam kegiatan seni lainnya, yang akan melibatkan masyrakat secara aktif. Baik secara oragnizer ataupun sebagai pelaku seni.

  • Maksud dan Tujuan

Teater di Kampung Jawa, yang diselenggarak oleh Pemuda Kampung Jawa dan Komunitas Gubuak Kopi, diantaranya memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut:

  1. Memperkenalkan dan memberikan pengetahuan dasar seni teater pada masyarakat Kampung Jawa.
  2. Menghadirkan pertunjukan seni teater yang disajikan oleh pelaku profesional dan masyarakat sebagai bentuk perayaan seni di Kampung Jawa.
  3. Mendekatkan seni dengan masyarakat
  • Waktu dan Tempat Kegiatan
    • Hari: Sabtu
    • Tanggal: 16 April 2016
    • Pukul: 15.30 – 23.00 WIB
    • Lokasi: Jalan Yos Sudarso, no 427, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. (TK Alquran lama)
  • Bentuk dan Rincian Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan secara “merakyat: dari masyarakat dan untuk masyarakat”, dalam konteks ini, artinya melibatkan masyarakat secara aktif untuk belajar dan mengorganisir pentujukan teater. Dengan rincian kegiatan sebagai berikut

  1. Workshop Seni Teater di Taman Belajar Komunitas Gubuak Kopi (TK Alquran lama)
    • Materi: Teater & Monolog
    • Pemateri: Kelompok Teater KOTAK-KOTAK GANAS (Padangpanjang)
    • Waktu: pukul 15.30 WIB
  2. Workshop Seni Puisi dan Pantomime
    • Materi: Pengenalan seni berpuisi dan berpantomime
    • Pemater: Teater Bangsat (Padang)
    • Waktu: 16.30 WIB
  3. Pertunjukan Teater
    • Materi Pertunjukan: Monolog, Pembacaan Puisi, dan Pantomime
    • Pemain: Kelompok Teater KOTAK KOTAK GANAS dan Teater BANGSAT
    • Waktu: 19.00 – 23.00 WIB

 

“MOODS OF MAY” PAGELARAN SENI SPESIAL HARI BURUH

Pagelaran Seni Spesial Hari Buruh Internasional

Dalam rangka memperingati Hari Buruh pada 01 Mei mendatang, Komunitas Gubuak Kopi mengajak teman-teman: warga, aktivis, dan seniman berpatisipasi untuk membaca persoalan terkait keadaan buruh disekitar kita, dengan segala kemungkinan prespektif untuk dituangkan dalam berkesenian. Tujuanya sederhana, dukungan untuk buruh yang sejahtera. Tentu ouput dari kegiatan ini bukanlah hal-hal yang bersifat finansial, melainkan sebuah dukungan dan pernyataan tegas bahwa kita berdiri bersama untuk keadilan warga, terutama buruh.

Mari berpartisipasi dengan mengusulkan karya anda dengan tema terkait pembacaan dan dukungan keadilan terhadap Buruh, khususnya di Sumatra Barat.


 

Latar Belakang

Praktek berkesenian di Indonesia hadir dalam beragam dimensi ruang, waktu, dan konteks. Kadang ia membatasi diri dari komunitas di luar mereka, kadang mereka melebur dengan segala elemen di sekitar mereka. Kita sebagai “warga biasa” pernah merasa minder memasuki ruang pameran, atau komplek Taman Budaya, yang seakan kita tidak akan mampu ikut campur di dalamnya, membaca bahasa visual “para seniman besar” yang begitu metaforis dan sebagainya. Beberapa juga kita temukn di perhelatan musik, tari teater, dan sebagainnya. Baik itu seni-seni tradisi, klasik, modern, kontemporer, dan seterusnya yang dipahami masyarakat sebagai ‘misteri’.

Komunitas Gubuak Kopi, sebagai salah kelompok studi yang berfokus pada pengembangan pengetahuan/literasi seni dan media, berupaya mendekatkan seni pada setiap kalangan masyarakat. Melebur batas-batas konvensional yang membuat seni terpisah dari masyarakat atau komunitas lain di sekitarnya. Hal tersebut telah diaktualkan sejak tahun 2011, dengan menghadirkan beragam praktek berkesenian yang terbuka untuk setiap lapisan masyarakat, bahkan melibatkan masyrakat itu sendiri. Seni, kita perkenalkan tidak mentok untuk dikonsumsi orang-orang sekolah seni, ataupun kritikus saja, melainkan juga milik warga. Seni, kita perkenalkan sebagai media bagi mereka yang tidak memiliki akses terhadap ‘media massa’ – yang banyak diantaranya hanya menyuarakan kepentingan pemilik modal.

Pada tahun 2016 ini, adalah kali pertama Komunitas Gubuak Kopi, mengagendakan sebuah rangkaian pagelaran seni peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 01 Mei. Agenda ini merupakan respon ataupun perayaan atas minimnya praktek berkesenian yang bergaul dikalangan ini. Kita tidak tahu persis, minimnya pemberitaan media mengenai buruh di Sumatra Barat adalah petanda sesuatu yang baik-baik saja, keterbatasan dalam beraspirasi, atau hal lain. Kali ini, masyarakatlah yang akan menjawabnya. Kita mengajak warga, termasuk seniman, sastrawan, aktivis, dan buruh itu sendiri untuk mengumpulkan karya mereka, sebagai “pembacaan” atas situasi buruh di sekitar mereka.


sampul katalog 1

Poster design: Sandy

PAMERAN, KURASI FILM, PERTUNJUKAN dan DISKUSI.

Dengan Rincian Sebagai Berikut:

  • Pameran: memamerkan karya seni lukis, fotografi, pahat, patung, dan sebagainnya. Karya yang masuk dikurasi berdasarkan kesesuian tema. Pameran yang akan berlangsung selama tiga hari ini, akan diiringi dengan kegiatan lainnya, yakni: Pembagian Katalog, Dikusi Seni: Pengatar oleh Kurator dan Presentasi Pengkarya.
  • Kurasi Film: Komunitas Gubuak Kopi melalui program Sinema Pojok akan menayangkan pilihan film yang dianggap menarik sebagai pengantar persoalan buruh dunia dan diiringi dengan agenda diskusi.
  • Kurasi Pertunjukan: kita mengajak para pegiat seni pertunjukan untuk mempresentasikan sebuah karya yang mampu mewakil tema kegiatan. Kita menyediakan empat pertunjukan untuk diisi oleh setiap partisipan.
  • Diskusi Seni: persentasi tema kegiatan dihadapan publik, dalam agenda mengembangkan pengetahuan seni sebagai bagian dari setiap lapisan masyarakat.

Kontribusi dan Karya dapat berupa:
A. Seni Pertunjukan:
– peformance art
– tari kontemporer
– monolog
– Pembacaan Puisi
– Pantomime


*durasi karya maksimal 15 menit, berkaitan dengan tema: pembacaan mengenai situasi buruh di sekitar kita.
*silahkan kirimkan konsep, deskripsi, atau naskah melalui email gubuakkopi@gmail.com dengan Subjek “Moods of May” (termasuk kebutuhan perlengkapan). 
*karya yang memungkinkan untuk tampil adalah karya yang dianggap mewakili tema kurasi dan dihubungi panitia paling lambat seminggu sebelum acara.

B. Pameran/seni rupa 
– Foografi
– video art
– lukis
– grafis
– patung
– instalasi
– dll
*karya yang dikirimkan adalah karya yang siap untuk dipajang (sudah dibingkai), dikirimkan ke Gallery Gubuakkopi disertai donasi minimal 20K IDR. Setiap pengirim berhak mendapatkan tanda terima.
*karya yang akan dipamerankan diseleksi oleh kurator. Karya yang dipajang ataupun tidak dipajang akan dikembalikan oleh Panitia, paling lambat seminggu setelah pameran.

Download Formulir: 

FORMULIR PESERTA PAMERA N – MOODS OF MAY (FORMAT DOC)

FORMULIR PESERTA PAMERA N – MOODS OF MAY (FORMAT PDF)


 

Peluang Sponsor dan Partner

Kita sangat terbuka, malah dengan senang hati, mengajak teman-teman untuk berdonasi atau mensponsori kegiatan ini. Namun perlu ditekankan, pastikan instansi/lembaga/usaha anda tidak terlibat dalam praktek diskriminasi, ketidakadilan atau kekerasan terhadap buruh.

  • WAKTU KEGIATAN

Hari/tanggal: 5-7 mei 2016

Waktu: 09.00 : selesai

  • TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan ini bertempat di Gallery Gubuakkopi, Jalan Yos Sudarso, no 427, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok.


 

Kontak:
gubuakkopi@gmail.com atau telpon/WA 085355348539

Alamat Kantor/Gallery: GALLERY GUBUAKKOPI (Jalan Yos Sudarso, no 427, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok, Sumtara Barat/bekas TK Alquran)

info update di:
www.gubuakkopi.wordpress.com
fb: Komunitas Gubuak Kopi / page: Gubuakkopi Community
ig: @gubuakkopi

(*informasi ini di-update terbaru pada 10 April 2016)