Dinego Tengkulak

Pertanian merupakan salah satu komoditi unggulan di Solok. Selain terkenal dengan persawahan yang luas, Solok juga dikenal dengan hasil sayuran dan buah-buahan yang melimpah, dan juga memiliki hasil yang baik jika disandingkan dengan sayuran atau buah-buahan di pasar-pasar modern seperti foodcourt. Namun, hasil tersebut tidak menggambarkan keberhasilan petani-petaninya dalam segi penghasilan. Nyatanya saja, pendapatan petani di daerah Solok masih sangat kecil dikarenakan banyaknya tengkulak atau pedagang yang membeli hasil pertanian dengan harga yang sangat rendah. Contohnya saja untuk jenis sayuran bunga bawang atau di daerah lokal disebut tombak bawang yang sering kita temui di pasar tradisional dengan harga penjualan sekitar dua sampai tiga ribu per-ikat atau kurang lebih seperempat kilogram. Sayuran ini dibeli kepada petaninya langsung oleh tengkulak seharga 10.000 per karung ukuran besar, dan itu sudah termasuk biaya transportasi yang harus dikeluarkan petaninya. Continue reading Dinego Tengkulak

Malamang

Di Minangkabau sangat banyak Alek atau perhelatan yang diadakan baik itu untuk menyambut hari besar keagamaan atau kegiatan adat istiadat. Alek atau perhelatan ini tentunya butuh persiapan yang ekstra agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Seperti diantaranya kegiatan malamang yang dilakukan dalam menyambut lebaran Maulid Nabi, menyambut bulan suci Ramadhan atau kegiatan lainnya. Dalam tradisinya, kegiatan malamang membutuhkan proses yang sangat panjang diantaranya dimulai dari proses pemilihan bambu yang akan digunakan sampai dengan proses pemanggangan yang menghabiskan waktu berjam-jam. Di Minangkabau, setiap proses dalam proses malamang ini memiliki makna atau arti di dalamnya. Continue reading Malamang

Merespon Jalanan Kita

Tidak lama lagi, ada dua agenda yang membuat kita akan menyoroti situasi fisik lalu lintas di Sumatera Barat, dan tidak terkecuali Solok. Dua agenda yang saya maksud yang pertama adalah ramadhan dan lebaran, dan yang kedua adalah Tour de Singkarak. Di lalu lintas Solok-Padang, kita masih melihat beberapa titik longsor dan lubang yang dibiarkan dengan garis polisi saja. Di jalan Solok-Padangpanjang, jalanan bergelombang belum juga teratasi, beberapa sudah dimulai diperbaiki. Untuk sementara dibiarkan berlobang hingga nanti ditambal aspal, tanpa plang pemeritahuan, tidak jarang kendaraan kita tersentak. Para pembayar pajak yang baik tidak jarang hanya bisa bacaruik-caruik menyaksikan ban-nya yang kempes, pelek menjadi baliang, maupun dan kerusakan fisik kendaraan lainnya. Beberapa kita pengguna lalu lintas yang awam, tidak jarang memasalahkan cara pemerintah itu. Ya, sering kali meluapkannya di media sosial. Baik itu melemparkan pertanyaan-pertanyaan, kenapa harus tunggu Tour de Singkarak dan ramadhan dulu? kenapa tunggu jalan putus dulu? kenapa tidak pakai kualitas aspal terbaik saja yang tahan puluhan tahun? Continue reading Merespon Jalanan Kita

“yang penting caritonyo jaleh…”

Vlog Kampuang – “yang penting caritonyo jaleh…”

Vlog Kampuang – “yang penting caritonyo jaleh…” adalah rekaman suasana workshop komik oleh Zekalver Muharam, di Galeri Gubuak Kopi, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. Zekalver mengajak beberapa remaja di Kota Solok untuk menceritakan keseharian mereka, fantasi, maupun mitos-mitos unik di sekitar mereka. Continue reading “yang penting caritonyo jaleh…”

Memilih Ketua Pemuda

#siaranlangsungkampuang – Pemilihan Ketua Pemuda Kelurahan Kampung Jawa

Arsip siaran langsung kegiatan pemilihan ketua pemuda Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok untuk priode 2017-2020. Siaran ini tidak berhasil merekam kegiatan hingga akhir. Sebagai tambahan, kita informasikan bahwa pemenang atau suara terbanyak diperoleh oleh calon yang bernama Mulya Ade Lesmana dari RW V. Continue reading Memilih Ketua Pemuda

Workshop Komik bersama Zekalver Muharam

#siaranlangsungkampuang – Workshop Komik bersama Zekalver Muharam

Arsip siaran langsung – kegiatan workshop komik bersama remaja-remaja Kota Solok, dipandu oleh Zekalver Muharam. Para peserta dipandu untuk menceritakan hal-hal menarik di sekitar mereka melalui medium komik strip.
Continue reading Workshop Komik bersama Zekalver Muharam

Membingkai Isu Rantau

#siaranlangsungkampuang – Kumpulan Presentasi Membingkai Isu “Di Rantau Awak Se”

Pada 26 Februari hingga 10 Maret 2017 lalu, di Gubuak Kopi diselenggarakan lokakarya pemberdayaan media berbasis komunitas: AKUMASSA oleh Gubuak Kopi bersama Forum Lenteng. Selama lokakarya para partisipan melakukan riset dan membingkai isu-isu yang ada di sekitar lokasi Komunitas Gubuak Kopi, yakni di Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. Hasil riset dan observasi para partisipan dipresentasikan dan didiskusikan bersama – sama. Presentasi itu dilaksanakan di Gubuak Kopi dan disiarkan langsung melalui akun media sosial facebook Komunitas Gubuak Kopi. Berikut beberapa arsip presentasi tersebut.

Continue reading Membingkai Isu Rantau

Di Rantau Kita Terlibat dan Merekam

Catatan dari presentasi publik & open studio “Di Rantau Awak Se”

Solok adalah sebuah kota kecil di dataran tinggi Sumatera Barat. Terdiri dari 2 kecamatan dan 13 kelurahan, dengan penduduk sekitar 68.000 jiwa. Seperti halnya masyarakat Minangkabau umumnya, masyarakat Solok juga memiliki tradisi merantau, bahkan hingga saat ini. Banyak generasi saya yang ingin ‘mencari kehidupan yang lebih baik’ di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Padang, dan lainnya. Motifnya bermacam-macam; tradisi, gengsi, ‘mengadu nasib’, belajar sementara, ingin hidup lebih baik, kota Solok yang tidak menjanjikan, dan sebagainya. Dan kini, di saat yang sama, Solok juga menjadi kota rantau bagi etnis lain. Tidak sedikit saya menyaksikan para perantau di negeri perantau ini ikut berkontribusi untuk pembangunan kota Solok. Continue reading Di Rantau Kita Terlibat dan Merekam

Sedikit Tentang Taman Syech Kukut

Tanggal 28 Februari 2017, dimulai dengan perbincangan bersama warga setempat di Kampung Jawa, Kota Solok, tentang bagaimana pandangan masyarakat mengenai Taman Syech Kukut. Dari persepsi beberapa warga yang saya temui, banyak sekali bisa diulas dan itu penting juga bagi warga Solok itu sendiri untuk diketahui. Salah satu warga, bernama Bang Vicky, mengatakan bahwa sebelum nama “Taman Syech Kukut” yang baru diresmikan beberapa bulan yang lalu, taman ini dulunya lebih dikenal sebagai Ruang Terbuka Hijau, atau dikenal juga dengan sebutan “Tamkot” (Taman Kota) di Solok. Kini, taman itu lebih terlihat sebagai area untuk ajang berekreasi keluarga ataupun muda-mudi. Continue reading Sedikit Tentang Taman Syech Kukut